[Halo Member] Berkenalan dengan Citra Pratiwi, Perempuan Pemburu Hoax

[Halo Member] Berkenalan dengan Citra Pratiwi, Perempuan Pemburu Hoax

Sumber foto: Koleksi Pribadi Narasumber

Sumber foto: Koleksi Pribadi Narasumber

Sekilas tidak ada yang berbeda dari penampilan perempuan yang satu ini. Dia kerap kali larut tenggelam memandangi layar gawainya. Oleh karena itu ketika kami hendak mewawancarainya, dia terlebih dahulu meminta maaf jika kurang takzim dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Jika kalian pernah melihat tagar bertajuk #BandungAntiHoax atau #BandungHantamHoax berseliweran di lini masa, maka kali ini kami berkesempatan untuk menceritakan perjalanan dari salah satu penggagasnya, yang kebetulan adalah salah satu member coworking space Ruangréka.

Beberapa waktu terakhir, di Indonesia khususnya, sedang banyak sekali bertebaran berita yang tidak bisa dipastikan tingkat validitasnya,. Bahkan di antaranya cenderung menjadi berita bohong atau sering disebut sebagai Hoax. Berita-berita hoax ini menyebar secara cepat sekali terutama di media sosial. Dan sialnya berita-berita seperti ini tak jarang memicu terjadinya kegaduhan, bahkan konflik di tengah-tengah masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah karena berita-berita ini banyak memuat seputar isu SARA. Mesti kita akui bahwa isu SARA dianggap sangat seksi ketika diangkat dalam sebuah berita. Kondisi ini juga diperparah dengan kurangnya minat masyarakat untuk memverifikasi ulang dan memastikan kebenaran sebuah berita sebelum menyebarluaskannya kembali. Walhasil berita hoax ini akan bisa dianggap sebagai kebenaran. Menurut hemat Citra, fenomena seperti ini akan sangat berbahaya. “Dengan satu kali klik, ‘bagikan’, sebuah berita bisa menyebar. Sekarang bayangkan jika ada ratusan, ribuan atau bahkan jutaan orang yang membagikan berita yang belum jelas ini kebenarannya.”

“Saya pribadi punya 3 anak yang sedang berada dalam masa-masa pertumbuhan, saya tidak mau anak saya atau generasi-generasi baru terpengaruh oleh berita-berita yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Maka dengan membentuk IHB ini saya mencoba untuk berbuat sesuatu” Tegas Citra.

Kondisi ini lah yang pada akhirnya mendorong Citra untuk membangun sebuah komunitas bernama Indonesian Hoax Busters (IHB). IHB adalah sebuah komunitas yang anggotanya berasal dari berbagai latar belakang. Mereka memiliki keresahan yang sama terkait cepatnya penyebaran berita Howe kalangan masyarakat. IHB yang terbentuk pada tahun 2016 mencoba memberikan alternatif kepada masyarakat dalam menanggapi kabar atau berita yang sedang merebak. Cara kerjanya adalah dengan memverifikasi ulang setiap berita yang sedang jadi pemberitaan hangat, setelah itu membuat serta merilis berita pembanding terhadap berita yang disinyalir merupakan berita hoax.

“Kalau dulu kan berita hoax yang sering kita lihat paling seputar binatang aneh, alien, makhluk-makhluk aneh, atau gambar-gambar yang tidak lazim, tapi sekarang Hoax bahkan memuat isu-isu politik, bahkan disisipi sentimen agama, ras, suku dan sebagainya.”

Ajang Pilkada Jakarta beberapa waktu lalu menjadi tantangan yang cukup besar bagi IHB. Hampir setiap saat mereka disibukkan dengan banyaknya berita hoax yang menyebar. Sampai akhirnya IHB merasa perlu adanya dukungan dari figur atau pemangku kebijakan untuk ikut mendukung gerakan mereka agar semakin meluas. Pada bulan Februari 2017 lalu IHB bekerja sama dengan Walikota Bandung, Ridwan Kamil untuk membangun gerakan melawan hoax. Dengan mendeklarasikan gerakan bernama Bandung Anti Hoax. Imej Ridwan Kamil sebagai pejabat yang aktif dalam menggunakan media sosial diharapkan bisa membantu mengkampanyekan gerakan ini.

Citra yang pernah 13 tahun bekerja di sebuah perusahaan jasa pariwisata menambahkan bahwa selama berjalannya IHB bukannya tanpa hambatan. Niat baiknya untuk memberikan alternatif lain pada masyarakat tidak serta merta mendapat respon positif. “Selama pilkada DKI, ketika ada berita hoax tentang salah satu cagub dan kami berhasil menemukan letak kebohongannya, kami sering dihujat, atau disebut tidak netral, berpihak pada cagub lainnya. Begitu juga sebaliknya.” Ungkap Citra. Tidak hanya dari luar, cobaan pun ternyata kerap hadir dari dalam internal keluarganya, terutama ketika sentimen SARA berhembus kencang dalam konstelasi politik pilkada Jakarta. “Bisa dibilang keluarga besar saya itu konservatif, jadi, ya, terkadang ada saja bisikan dari kanan kiri apalagi yang berkaitan dengan isu agama.”

Meski begitu Citra tetap teguh dengan pilihannya. Perempuan yang pada bulan Agustus nanti berumur 35 tahun ini tetap antusias menahkodai kapal perjuangnya yang bernama Indonesia Hoax Busters. Selain itu Citra saat ini juga aktif bekerja sebagai desainer grafis. Cukup banyak perusahaan yang menggunakan jasanya dalam bidang seni grafis dan desain web. Sisi lain Citra ini bisa kalian lihat melalui fanpage fb.com/ChomzCreative. Setelah hampir satu tahun berjalan dia nampak nyaman dengan menikmati segala kesibukan di dalamnya, dan belum terlihat niatannya untuk berhenti.

(Irf)

About The Author

ruangreka
THE MEDIA

WHO TALKING ABOUT US

ALWAYS HERE

CONTACT US

Our staff is happy to help you